BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terapi komplementer dan
kedokteran alternatif semakin meningkat dan diterima oleh masyarakat. Di
Amerika serikat terapi komplementer dan kedokteran alternatif adalah lingkup
yang luas dari sumber penyembuhan yang meliputi sistem kesehatan, modalitas dan
praktek yang didasari oleh teori dan kepercayaan mereka. Atau secara sederhana,
pengobatan komplementer bisa diartikan metode penyembuhan yang caranya berbeda
dari pengobatan konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia
dan operasi.
Terapi modalitas
merupakan terapi yang dilakukan perawat secara mandiri sebagai alternatif
pengobatan yang dapat dilakukan klien dan keluarga dalam hal pengobatan dan
sudah dibuktikan secara riset dampaknya terhadap kesehatan klien.
Terapi komplementer dan
alternatif adalah terapi dalam ruang lingkup luas meliputi system
kesehatan, modalitas, dan praktek-praktek yang berhubungan dengan teori-teori
dan kepercayaan pada suatu daerah dan pada waktu/periode tertentu. Terapi komplementer
adalah terapi yang digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain dan
bukan untuk menggantikan terapi medis. Terapi komplementer dapat
digunakan sebagai single therapy ketika digunakan untuk meningkatkan
kesehatan.
Saat ini
gaya hidup modern dengan pilihan menu makanan dan cara hidup yang kurang
sehat semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga menyebabkan
terjadinya peningkatan jumlah penyakit degeneratif. Diabetes Melitus (DM)
adalah salah satu dari penyakit degeneratif tersebut. DM adalah penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemik (kadar gula darah tinggi)
sebagai akibat dari kurangnya sekresi insulin, aktifitas insulin ataupun
keduanya (American Diabetes Assosiation, 2003).
Diabetes
Melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan
kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Menurut catatan Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO), pada tahun 1996 di dunia terdapat 120 juta penderita diabetes
mellitus yang diperkirakan naik dua kali lipat pada tahun 2025. Kenaikan ini
disebabkan oleh pertambahan umur, kelebihan berat badan (obesitas), dan gaya
hidup.
Menurut dr
Sapto Adji H SpOT dari bagian bedah ortopedi Rumah Sakit Internasional Bintaro
(RSIB), komplikasi yang paling sering dialami pengidap diabetes adalah
komplikasi pada kaki (15 persen) yang kini disebut kaki diabetes.
Saat ini, penyakit diabetes melitus
(kencing manis) bukan hanya milik kaum lansia. Semua kalangan usia, mulai
balita hingga orang dewasa, juga bisa terjangkit salah satu jenis sindrom
metabolic tersebut. Ada tiga terapi pengobatan penyakit kencing manis. Yakni,
menjalani pola hidup sehat, rutin senam diabetes, dan minum obat. “Namun, obat
bukan terapi utama diabetesi”, kata Andri Sumarni, instruktur senam diabetes
dari Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia) Unit RSU dr. Soetomo. Karena itu,
diabetesi dianjurkan melakukan senam diabetes secara rutin 3-4 kali seminggu.
Rutin senam terbukti bisa mengontrol kadar gula darah tubuh, agar tak bertambah
tinggi.
Dari sudut ilmu
kesehatan,tidak diragukan lagi bahwa olah raga apabila dilakukan sebagaimana mestinya menguntungkan bagi
kesehatan dan kekuatan pada umumnya.selain itu telah lama pula olah raga
digunakan sebagai bagian pengobatan diabetes melitus namun tidak semua olah
raga dianjurkan bagi pengidap diabetes melitus (bagi orang normal juga
demikian) karena dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan salah satu
jenis olah raga yang dianjurkan terutama pada penderita usia lanjut adalah
senam kaki.
Karena salah
satu tujuan dilaksanakannya senam kaki adalah memperlancar peredaran darah
untuk mencegah kaki diabetes.untuk itu makalah ini membahas tentang senam kaki
pada pasien diabetes.
B. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Dapat memahami dan memperagakan kembali senam kaki pada pasien penderita
diabetes melitus.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mampu memahami
dan menjelaskan pengertian senam kaki.
b.
Mampu memahami
dan menjelaskan tujuan senam kaki.
c.
Mampu memahami
dan menjelaskan indikasi dan kontra indikasi senam kaki.
d.
Mampu memahami
dan menjelaskan hal-hal yang harus dikaji sebelum senam kaki.
e.
Mampu memahami
dan melakukan prosedur pelaksanaan dalam senam
kaki.
f.
Mampu memahami
dan menjelaskan hal-hal yang harus dievaluasi setelah evaluasi senam kaki.
g.
Mampu memahami
dan menuliskan dokumentasi tindakan senam kaki.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi
Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer terjadinya
luka pada kaki diabetes. Salah
satu tindakan yang harus dilakukan dalam perawatan kaki untuk mengetahui adanya kelainan kaki secara
dini adalah dengan melakukan senam kaki diabetes,
disamping memotong kuku yang benar,
pemakaian alas kaki yang baik, dan menjaga kebersihan kaki (Soegondo, et al. 2004).
Kaki diabetes adalah salah satu
komplikasi kronik DM yang paling ditakuti. Angka amputasi akibat diabetes masih
tinggi, sedangkan biaya pengobatan juga sangat tinggi dan sering tidak
terjangkau oleh masyarakat umum.
Senam adalah latihan
fisik yang dipilih dan diciptakan dengan terencana, disusun secara sistematik
dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis (probosuseno,
2007). Berdasarkan pengertiannya, senam adalah salah satu jenis olahraga
aerobik yang menggunakan gerakan sebagian otot-otot tubuh, dimana kebutuhan
oksigen masih dapat dipenuhi tubuh (karim, 2002).
Latihan fisik merupakan
salah satu prinsip dalam penatalaksanaan penyakit Diabetes Melitus. Kegiatan
fisik sehari-hari dan latihan fisik teratur (3-4 kali seminggu selama kurang
lebih 30 menit) merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan diabetes. Latihan
fisik yang dimaksud adalah berjalan, bersepeda santai, jogging, senam, dan
berenang. Latihan fisik ini sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status
kesegaran jasmani (PERKENI, 2002).
Senam kaki
adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki.
(S,Sumosardjuno,1986)
Ada 3 alasan mengapa orang dengan
diabates lebih tinggi resikonya mengalami masalah kaki yaitu:
a. Sirkulasi
darah kaki dari tungkai yang menurun (gangguan pembuluh darah)
b. Berkurangnya
perasaan pada kedua kaki (gangguan saraf)
c. Berkurangnya
daya tahan tubuh terhadap infeksi
Senam kaki
ini sangat dianjurkan untuk penderita diabetes yang mengalami gangguan
sirkulasi darah dan neuropathy di kaki, tetapi disesuaikan dengan
kondisi dan kemampuan tubuh penderita. Latihan senam kaki DM ini dapat dilakukan
dengan cara menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki misalnya berdiri dengan
kedua tumit diangkat, mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat berupa
gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau ke dalam dan
mencengkram pada jari-jari kaki (Soegondo, et al. 2004).
B.
Tujuan
Adapun tujuan yang diperoleh setelah melakukan senam
kaki ini adalah memperbaiki sirkulasi darah pada kaki pasien diabetes, sehingga
nutrisi lancar kejaringan tersebut (Tara, 2003).
Gerakan
dalam senam kaki DM tersebut seperti yang disampaikan dalam 3rd National Diabetes
Educators Training Camp tahun 2005 dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah di kaki. Bisa
mengurangi keluhan dari neuropathy sensorik seperti: rasa pegal, kesemutan, gringgingen di
kaki. Manfaat dari senam kaki DM yang lain
adalah dapat memperkuat otot-otot kecil, mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki,
meningkatkan kekuatan otot betis
dan paha (gastrocnemius, hamstring, quadriceps), dan mengatasi keterbatasan gerak sendi (Soegondo,
et al. 2004).
Senam kaki
DM dapat menjadi salah satu alternatif bagi pasien DM untuk meningkatkan aliran
darah dan memperlancar sirkulasi darah, hal ini membuat lebih banyak jala-jala
kapiler terbuka sehingga lebih banyak reseptor insulin yang tersedia dan aktif (Soegondo,
et al. 2004). Kondisi ini akan mempermudah saraf menerima nutrisi dan oksigen
yang mana dapat meningkatkan fungsi saraf (Guyton & Hall, 2006).
Soegondo,
et al. (2004), juga menyebutkan bahwa latihan seperti senam kaki DM dapat
membuat otot-otot di bagian yang bergerak berkontraksi. Kontraksi otot ini akan
menyebabkan terbukanya kanal ion, menguntungkan ion positif dapat melewati
pintu yg terbuka. Masuknya ion positif itu mempermudah aliran penghantaran
impuls saraf (Guyton & Hall, 2006).
Secara garis
besar tujuan dari senam kaki diabetik adalah:
a. Memperbaiki sirkulasi darah
b. Memperkuat otot-otot kecil
c. Mencegah terjadinya kelainan
bentuk kaki
d. Meningkatkan kekuatan otot
betis dan paha
e. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
C. Indikasi dan Kontraindikasi
1.
Indikasi
Senam kaki ini
dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes mellitus dengan tipe 1 maupun
2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa menderita Diabetes
Mellitus sebagai tindakan pencegahan dini.
2.
Kontraindikasi
a.
Klien mengalami
perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu atau nyeri dada.
b.
Orang yang
depresi, khawatir atau cemas.
D.
Hal yang Harus
Dikaji Sebelum Tindakan
a.
Lihat Keadaan
umum dan keadaran pasien
b.
Cek tanda-tanda
Vital sebelum melakukan tindakan
c.
Cek Status Respiratori
(adakan Dispnea atau nyeri dada)
d.
Perhatikan
indikasi dan kontraindiikasi dalam pemberian tindakan senam kaki tersebut
e.
Kaji status
emosi pasien (suasanan hati/mood, motivasi)
E. Prosedur
Pelaksanaan
1.
Persiapan Alat
: Kertas Koran 2 lembar, Kursi (jika tindakan
dilakukan dalam posisi duduk), hanskun.
2.
Persiapan Klien
: Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan
dilaksanakan senam kaki
3.
Persiapan
lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Jaga privacy pasien
4.
Prosedur Pelaksanaan :
a.
Perawat cuci
tangan
b.
Jika dilakukan
dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki
menyentuh lantai
Gambar 1. Pesien duduk di atas
kursi
c.
Dengan
Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu dibengkokkan
kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali
Gambar 2. Tumit
kaki di lantai dan jari-jari kaki diluruskan ke atas
d.
Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas.
Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada
kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
Gambar 3. Tumit kaki di lantai sedangkan telapak
kaki di angkat
e.
Tumit kaki
diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan
memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
Gambar 4. Ujung kaki diangkat ke
atas
f.
Jari-jari kaki
diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan
memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
Gambar 5. Jari-jari kaki di
lantai
g.
Angkat salah
satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan kembali
secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
h.
Luruskan salah
satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari
kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
i.
Angkat kedua
kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki secara
bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
j.
Angkat kedua
kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki kedepan
dan kebelakang.
k.
Luruskan salah
satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki , tuliskan pada udara
dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian. Gerakan
ini sama dengan posisi tidur.
Gambar 6. Kaki diluruskan dan
diangkat
l.
Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu
menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi
lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
o Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
o Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki
o Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan
sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
o Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola
Gambar 7. Membentuk kertas koran
F.
Hal yang Harus
di Evaluasi Setelah Tindakan
a.
Pasien dapat
menyebutkan kembali pengertian senam kaki
b.
Pasien dapat
menyebutkan kembali 2 dari 4 tujuan senam kaki
c.
Pasien dapat
memperagakkan sendiri teknik-teknik senam kaki secara mandiri
G. Dokumentasi Tindakan
a. Respon klien
b. Tindakan yang dilakukan klien sesuai atau tidak dengan prosedur
c. Kemampuan klien melakukan senam kaki
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Senam kaki
adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki
yang memiliki tujuan memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil,
mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, meningkatkan kekuatan otot betis dan
paha, mengatasi keterbatasan gerak sendi. Untuk itu penderita diabetes mellitus di anjurkan untuk melakukan senam
kaki. Peran kita sebagai perawat adalah membimbing klien untuk melakukan senam
kaki agar klien dapat melakukan senam kaki secara mandiri .
B. Saran
Dalam pembuatan
makalah ini kelompok masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kelompok meminta
kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah yang kami buat
dapat bermanfaat bagi pembaca.
7 komentar:
keren gan artikelnya, senam kaki juga belum begitu familiar ditelinga masyarakat jadi harus dipublikasikan lebih luas lagi kayaknya ^^. Oiya tau gak gan tempat yang jual baju senam terbaru? terimakasih ^^
Salam kenal Gannn..
Trtims Infonya sangat membantu tugas kami.....
oya ngomong2 klo tempat toko baju senam Tren Terbaru di mana ya...
Mohon pencerahannya
kalo untuk mencegah timbulnya penyakit diabet bagaimana ya, apa dengan senam ini juga? terus kalo senamnya memakai baju senam body image apa bisa mempengaruhi hasilnya nanti?
Wah artikelnya keren..
cuma lebih keren lagi klo di tambah animasi untuk senam kaki agar memudahkan pembacanya juga ..
oya klo kaos kaki wanita untuk diabetes ada gak ya?..
cuma saran dan mohon pencerahannya :)
infonya sangat bermanfaat, khususnya bagi penderita diabetes, agar gula darahnya tetap terkontrol,,,, oh iya kalo untuk pakaiannya di mana ya toko baju senam wanita di Surabaya?
Helloo kak...
senamnya menarik dan harus di perkenalkan ke publik soalnya kurang terkenal ya...
selain memakai koran apakah disarankan untuk memakai kaos kaki muslimah juga...
mohon infonya ya...
Salam kenal...
Infonya membantu sekali ...dan untuk melakukan senam diabetik ini, apaka disarankan memakai kaos kaki muslimah juga ..atau malah tidak boleh..
terima kasih ya
Posting Komentar